USB 3.0 adalah pengganti USB 2.0 yang telah lama ditunggu. Pada USB 2.0 data mengalir dengan kecepatan transfer hingga 480 MBit/detik, perangkat dapat dicabut-pasang saat PC dioperasikan. Dan berkat suplai listrik terintegrasi banyak perangkat seperti USB-flashdisk atau webcam tidak membutuhkan power-supply sendiri. Namun kelemahan dari USB 2.0 adalah pada prakteknya jarang kecepatan mencapai diatas 300 Mbit/detik, sehingga dianggap tidak lagi memadai. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diciptakanlah USB 3.0, data mengalir dengan kecepatan hingga 5 GBit/detik – 10 kali lipat USB 2.0.
Jika kita tidak ingin segera membeli mainboard baru, tetapi ingin pindah ke USB 3.0, dibutuhkan sebuah controller-card yang hanya tersedia untuk PCI-Express 2.0 (mulai 30 Euro). Bagi yang tidak memiliki PCIe-slot pada PCnya tidak perlu berharap pada USB 3.0. Namun dengan hardware baru pun sering hanya tersedia interface PCIe 1.0. Di sini controller-card memang dapat digunakan, tetapi kecepatan penuh tidak tercapai. Triknya:dengan memasukkan controller-card ke dalam graphic-card PCIe 4x, 8x atau bahkan 16x. Dengan itu dapat dicapai kecepatan penuh.
Setelah dilakukan pengetesan yang dilakukan oleh tim CHIP, yang diuji dengan mainboard Asus P7P55D-E Pro, card QuickPort USB 3.0 dari Sharkoon dan Buffalo HD-HXU 3. Hasilnya mengesankan, dengan QuickPort dan Buffalo digunakan harddisk SATA terbaru dengan kecepatan maksimal. Tidak ada perbedaan antara SATA dan USB 3.0. Ini berarti performa 4 kali USB 2.0.
Gambar SATA QuickPort dari Sharkoon
Bagi yang tidak ingin pindah ke USB 3.0, ada alternatif lain yang dicapai untuk meningkatkan kecepatan lebih tinggi daripada USB 2.0, yaitu diantaranya dengan menggunakan Port SATA Eksternal, dengan eSATA dimungkinkan kecepatan yang sama seperti SATA internal. Dalam prakteknya hingga 300 MByte/detik. Namun eSATA tidak lebih baik dibanding USB 3.0: Kabelnya kaku dan pendek, tidak ada USB-hub untuk mempermudah pemasangan perangkat. Alternatif lainnya yaitu dengan Firewire 800, namun tidak dapat bersaing dengan eSATA maupun USB 3.0, kecepatan diatas 120 MB/s secara tehnis tidak mungkin, hampir tidak ada hardware lain, kalaupun ada harganya sangat mahal.
Dapat disimpulkan bahwa penggunaan USB 3.0 tidak begitu diperlukan, namun akan sangat diperlukan jika kita ingin mengcopy data dalam jumlah besar ke harddisk atau flashdisk USB, kecepatan USB 3.0 yang dapat mencapai 200 MB/s saat ini hanya eSATA yang dapat mengimbanginya.
Sumber:
http://chip.co.id/articles/featured/2010/05/31/10-pertanyaan-seputar-usb-3-0/