Jumat, 19 November 2010

FENOMENA ANAK YANG DISIA-SIAKAN OLEH IBU KANDUNGNYA SENDIRI

Di Indonesia dari waktu ke waktu semakin padat saja penduduknya. Kepadatan penduduk tersebut, dapat memperbanyak pengangguran. Hal ini dapat terjadi dikarenakan jumlah lowongan pekerjaan lebih sedikit daripada pertumbuhan jumlah penduduk.Dengan keadaan tersebut, dapat memicu berbagai tindak kejahatan. Hal ini jelas memberi dampak negatif terhadap berbagai pihak.

Akhir-akhir ini mungkin kita tidak asing mendengar tentang pemberitaan yang ada di berbagai media.Baik melalui radio, televisi, koran, maupun media internet. Dimana pemberitaan tersebut berisi tentang bagaimana moral manusia dari waktu ke waktu semakin menurun.Khususnya yang sering diberitakan adalah maraknya pembuangan bayi, pembunuhan terhadap anak kandung, dan praktek penjualan bayi, demi membantu ekonomi orang tuanya.dimanakah rasa manusiawi orang tua seperti itu.

Di televisi sering terlihat tayangan berita tentang adanya bayi yang dibuang di selokan, di tong sampah, dan lain sebagainya. Bagi yang membuangnya apakah ibu tersebut sudah tidak punya hati lagi. Apakah mereka tidak memikirkan bagaimana nasib keselamatan bayi tersebut. Bisa saja bayi tersebut apabila tidak ada yang menemukannya akan terkena hujan, tersengat matahari, maupun ancaman lainnya.dan selain berita tersebut, masih ada lagi berita lainnya misalnya seorang ibu tega-teganya membunuh anaknya sendiri. Mengapa hal tersebut dapat terjadi, hal tersebut dapat terjadi karena ibu tersebut memiliki pemikiran yang dangkal. Ia hanya memikirkan bagaimana biaya yang harus dikeluarkan kelak, sedangkan untuk biaya pribadi saja sulit.sehingga Ibu tersebut menjadi gelisah di dalam pemikirannya, dan dapat membuatnya menjadi gelap mata. Sehingga tidak ragu untuk membunuh bayi tersebut.Ibu tersebut tidak memikirkan dosa, dan nasib bayi yang tak berdaya tersebut. Selain itu juga ada berita tentang seorang ibu yang tega menjual bayinya hanya demi mencukupi kebutuhan ekonomi pribadinya.

Setelah melihat berbagai fenomena di atas, dapat kita bandingkan juga dengan seperti gambar di bawah ini:



Pada gambar di atas terlihat seekor kucing dengan kedua anaknya. Dapat kita lihat bahwa kasih sayang seekor kucing terhadap anaknya. Kucing saja yang tergolong hewan saja mau mengasihi anaknya dengan sungguh-sungguh. Dan selalu menjaga anaknya kemanapun. Apabila anaknya terancam bahaya sekecil apapun, kucing tersebut selalu melindungi anaknya. Apabila anaknya hilangpun selalu mencari dengan khawatir sampai ketemu. Hal ini sangat ironis jika dibandingkan seorang manusia, dimana manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna yang diberi akal dan pikiran untuk melakukan segala sesuatunya.berbeda dengan kucing yang merupakan hewan dengan segala kekurangannya, dimana dapat mencukupi kebutuhan anaknya dengan mencari makanan kemana-mana. seorang manusia mampu untuk bertindak tega, seharusnya tidak seperti itu. Manusia tersebut kurang percaya terhadap bantuan Tuhan. Siapa berusaha dengan jalan yang baik, pasti akan dibukakan jalan oleh Tuhan.

Setelah menganalisa berbagai fenomena yang terjadi di atas, dapat kita lihat bahwa dari waktu ke waktu moral manusia semakin merosot. Ia tidak peka terhadap kehidupan di sekitarnya yang dapat dijadikan pembelajaran dalam menanggapi permasalahan hidup. Sebagai contoh dalam hal ini potret seekor kucing, dimana ia yang hanya seekor hewan mampu mengasih makan anaknya dengan cara berburu dan lain sebagainya. Dan khususnya dimana seekor induk kucing tak mungkin meninggalkan anaknya dalam keadaan apapun.selain hal tersebut sebenarnya masih ada juga potret lain yang mampu dijadikan pembelajaran manusia, misalnya seperti sifat kerja keras yang dimiliki hewan semut pekerja, dan potret lain sebagainya. Di dalam kehidupan ini hanya menyarankan bahwa seharusnya pernikahan merupakan sesuatu yang sakral, harus dipikirkan dahulu ke depannya. Apakah mampu untuk mencukupi kebutuhan anaknya atau tidak. Dan komitmen dalam diri apa saja yang harus ditanam sejak semula. Dan tetap menjaga konsistensi dalam kehidupan agar tetap menjaga nilai-nilai kebaikan walaupun terkena terpaan cobaan yang ada. Dan yang paling penting adalah seharusnya tetap percaya kepada Tuhan, bahwa rencana Tuhan pastilah baik baik kita.”Siapa berusaha pasti dibukakan jalan oleh_Nya”. Zaman sekarang banyak orang yang beribadah kepada Tuhan, namun di dalam kehidupan sehari-hari tidak memiliki rasa percaya kepada Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar